|
Detail Cantuman
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Judul
|
:
|
Teguh Karya dan Karya Sutradara Muda
|
Bahasa
|
:
|
ind
|
|
|
|
Abstrak
|
:
|
Teguh Karya berharap dalam Festival Film Indonesia (FFI) para sutradara muda berperan dan berprestasi dalam perfilman nasional. Dalam Festival Film Indonesia, Teguh Karya berhasil meraih delapan piala Citra dalam film "Pacar Ketinggalan Kereta" dan termasuk dalam film yang terbaik FFI. Teguh Karya juga menyebutkan nama Jady Soebroto dan Buce Malawau yang menggarap film "Nyoman dan Merah Putih" dan "Tragedi Bintaro" dan ia menilai film ini mengetengahkan misi kemanusiaan yang pantas direnungkan. Keberhasilan film Pacar Ketinggalan Kereta menunjukkan bahwa Teguh Karya yang terbaik tapi bukan berarti hanya dia satu-satunya sutradara yang berkualitas. Keberhasilan dalam memperoleh piala Citra bukanlah hal utama bagi Teguh Karya, karena ia lebih suka berbicara tentang konteks dunia perfilman secara lebih luas, mutu secara umum dan perjalanan kreatif seorang pembuat film.
|
|
|
|
Kata Kunci
|
:
|
Festival Film Indonesia, Piala Citra, Pacar Ketinggalan Kereta
|
Sumber
|
:
|
Merdeka Minggu, 19 November 1988
|
|
|
|
Dokumen Teks Lengkap
|
:
|
Catatan : Anda harus memiliki aplikasi pembaca
dokumen PDF untuk dapat membuka dokumen ini.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|